Tidak sama seperti piala Dunia tahun-tahun sebelumnya untuk piala dunia kali ini yang berlangsung di negara Qatar menghadirkan begitu banyak inovasi terbaru dari teknologi canggih. Untuk bisa menggelar ajang dunia sepak bola terbesar, pemerintah Qatar telah mempersiapkan 8 stadion yang nantinya akan digunakan untuk pertandingan.
Selain stadion yang memang dipersiapkan sebaik mungkin, pemerintah Qatar juga memanfaatkan beberapa teknologi. Di mana mereka menerapkan teknologi-teknologi canggih tersebut supaya pertandingan berjalan lancar bahkan teknologi yang nantinya digunakan ini tidak pernah ada sebelumnya.
Tujuan dari penggunaan teknologi canggih selain untuk kelancaran pertandingan juga meminimalisir kecurangan di tengah lapangan. Berikut adalah teknologi-teknologi baru yang akan dipakai pada ajang Piala Dunia Qatar 2022.
Teknologi Canggih yang Ada di Piala Dunia 2022
Sebagai tuan rumah, negara Qatar mempersiapkan berbagai teknologi canggih yang nantinya akan digunakan dalam ajang akbar sepak bola guna menciptakan pengalaman bagi para pemain dan juga fans. Nah berikut adalah 5 inovasi dari teknologi canggih tersebut yang akan digunakan pada piala dunia, yaitu :
Bola Al-Rihla
Teknologi canggih yang pertama dan bisa ditemukan pada piala dunia 2022 di Qatar adalah bola Al-Rihla yang mana ini adalah salah satu dari inovasi teknologi paling penting. Pada bola Al-Rihla ini ada teknologi yang bernama Adidas suspension system di dalamnya mengandung sensor gerak guna pengukuran inersia hingga 500Hz dan nantinya akan mampu mengirimkan data sampai dengan 500 kali per detik.
Di mana sensor tersebut akan memberikan wawasan yang selama ini belum pernah ada, karena dapat memperlihatkan bagaimana pergerakan bola yang ditenagai oleh baterai dan tentunya bisa diisi ulang. Tenang saja karena teknologi pada bola Al-Rihla ini tidak akan mengganggu performa dan tidak mencolok untuk para pemain.
Data yang tersimpan pada bola akan membantu untuk mendeteksi sentuhan yang asalnya tidak jelas guna meningkatkan kualitas serta kecepatan pada pengambilan keputusan video assistant referees atau VAR dan juga teknologi offside semi otomatis.
Teknologi Offside Semi-Otomatis
Teknologi yang berikutnya adalah offside semi otomatis dimana teknologi ini merupakan yang pertama kali digunakan dalam ajang piala Dunia tujuannya adalah supaya wasit yang berada di lapangan bisa membuat keputusan lebih cepat akurat dan bisa direproduksi.
Untuk teknologi ini nantinya akan menggunakan sebanyak 12 kamera yang akan dipasang pada bagian bawah atap dari stadion guna melacak bola sampai dengan 29 titik, untuk setiap pemain per 50 kali per detik.
Nantinya 29 poin dari data yang telah terkumpul tersebut akan mencakup seluruh gerakan tungkai hingga gerakan ekstrem yang lainnya di mana gerakan-gerakan tersebut dapat menyebabkan offside.
Tidak hanya itu saja sebagaimana yang sudah dikatakan sebelumnya apabila bola dapat mengumpulkan data hingga 500 kali per detik guna memungkinkan pendeteksian pada titik tendangan secara tepat tentunya dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.
Selanjutnya data pada pelacakan tungkai serta gula akan memberikan peringatan apakah akan terjadi offside atau tidak jika ia maka nantinya akan ada peringatan otomatis kepada official pertandingan melalui video setiap kali para penyerang ada pada posisi offside.
Aplikasi untuk Pemain
Teknologi berikutnya adalah aplikasi bagi pemain, di mana pemain pada piala Dunia Qatar kali ini memiliki akses langsung ke aplikasi pemain FIFA. Teknologi ini dikembangkan berdasarkan dengan pemasukan yang diberikan para pemain profesional.Sehingga aplikasi ini dapat memberikan wawasan kepada pemain tentang bagaimana kinerja pemain lain serta lapangan setelah pertandingan.
Aplikasi tersebut juga mencakup data yang nantinya ditingkatkan serta matriks intelijen yang dapat dimanfaatkan oleh tim guna menganalisis dan mencatat data pelacakan oleh ahli FIFA. Nantinya data tersebut juga akan memperhitungkan apakah pemain bergerak untuk mengejar atau menerima bola, lalu lokasi penerimaan, tekanan lawan hingga lain sebagainya
Perangkat untuk Tunanetra
Ajang sepakbola terbesar di dunia ini tidak hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Kini, orang buta pun bisa menikmatinya. Ini karena perangkat Bonocle. Perangkat tersebut merupakan platform hiburan braille pertama di dunia.
Melalui fungsi transcoding dan teknologi Bluetooth, penyandang tunanetra juga bisa merasakan kemeriahan Piala Dunia. Sobat, Qatar juga akan menggunakan Felix Palm, komunikator dengan kemampuan taktil telapak tangan. Teknologi tersebut memberikan informasi dalam huruf Braille pada tunanetra tanpa membatasi aktivitas fisik atau pendengaran mereka.
Teknologi Pendingin Raksasa
Tujuh dari delapan stadion untuk Piala Dunia 2022 di Qatar menggunakan teknologi pendinginan canggih untuk menjaga suhu stadion sekitar 68 derajat Fahrenheit atau 20 derajat Celcius, ideal untuk pemain dan penggemar. Pendingin yang digunakan hemat energi dan dapat menyejukkan tempat yang hanya terdapat orang.
Stadion ini dirancang agar udara sejuk masuk melalui kisi-kisi di tribun dan nosel besar di lapangan. Dengan teknologi sirkulasi udara, udara hangat disedot ke dalam sistem pendingin stadion, dicuci dengan air, didinginkan kembali, disaring dan dipompa lagi oleh jet.
Termasuk menjernihkan udara. Untuk memastikan kenyamanan kipas, diffuser di bawah jok memaksa udara keluar secara miring, memungkinkannya bersirkulasi dengan lembut. Selain itu, sensor di sekitar stadion akan menjaga suhu konstan dan mengatur aliran udara berdasarkan tempat duduk penonton.