peranan teknologi

Teknologi Digital Berperan dalam Peningkatan Hidup Nelayan

Pada bulan Maret 2022, dalam agenda pertemuan terkait Kebijakan Kelautan Indonesia, Presiden Joko Widodo menekankan adaptasi perkembangan terhadap teknologi digital di industri perikanan. Menurut presiden, para nelayan perlu mengikuti perkembangan teknologi agar semakin produktif dan kompetitif melestarikan sumber daya perikanan demi peningkatan hidup.

Instruksi ini sekaligus mendorong percepatan transformasi teknologi terbaru di industri perikanan nasional demi meningkatkan daya saing nelayan pada industri 4.0.

Kecerdasan Buatan Dalam Industri Perikanan

Charles Darwin, seorang naturalis yang hidup di abad ke-19 berpendapat bahwa orang-orang yang mampu bertahan hidup bukanlah mereka yang pintar dan paling kuat, namun karena mereka mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Demikian pula dengan adaptasi teknologi yang mendesak setiap industri agar cepat menjawab tantangan. Termasuk pada sektor perikanan.

Adaptasi teknologi dapat dilakukan melalui teknologi digital, baik dalam bentuk kecerdasan buatan atau menggunakan aplikasi big data. Keduanya telah terbukti memberikan efek positif dalam menjaga kualitas lingkungan, mempercepat suatu proses kegiatan, dan menjamin mutu suatu produk usaha. Tapi terkadang, teknologi harus melalui proses penyempurna supaya bisa dimanfaatkan secara optimal.

Kecerdasan buatan bukan lagi hal baru dalam kehidupan masyarakat modern. Contoh mudahnya adalah penggunaan google map untuk mengetahui waktu tempuh serta arah perjalanan. Contoh lainnya aplikasi pesan makanan online yang memudahkan pengguna. Teknologi tersebut tentu akan sangat dibutuhkan dalam industri perikanan tangkap.

Sudah banyak negara mulai menggunakannya secara berkelanjutan. Beberapa diantaranya ada Amerika Serikat, Taiwan, Kanada, dan Jepang yang telah berhasil memadukan sistem kecerdasan buatan dengan data satelit untuk memantau aktivitas kapal di tengah lautan. Saking canggihnya bahkan dapat mengidentifikasi ukuran kapal dan tipe alat tangkap yang dipakai.

Hal ini tentu membantu pengelolaan perikanan tangkap secara efektif sekaligus menangani masalah IUU fishing. Pada gilirannya, pengguna juga bisa mengetahui cara penangkapan ikan yang digunakan, mengetahui sumber dan informasi yang akan mempengaruhi harga setiap ikan di pasar. Pemanfaatan teknologi pada sub sektor perikanan budidaya mulai meningkat dalam 10 tahun terakhir. Baik untuk mengantisipasi perubahan lingkungan, menganalisa kualitas air, bahkan mengetahui kondisi ikan.

Teknologi Digital Berperan Besar Pada Hasil Produksi Perikanan Nasional

Masyarakat membutuhkan protein hewani dari ikan untuk menjaga daya tahan tubuh tetap fit. Berdasarkan data KKP tahun 2019, daya konsumsi masyarakat Indonesia mencapai 54,5 kilogram per kapita. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah ingin orang-orang yang terlibat dapat memanfaatkan peran teknologi digital.

Dimana penggunaan kecerdasan buatan harus lebih besar perannya bagi hilirisasi hasil produksi perikanan nasional. Bisa untuk menyediakan informasi terkait jumlah ketersediaan pasokan ikan dan pendistribusian ke masyarakat luas. Berikut beberapa data dasar yang dapat menjawab hal tersebut:

  •       Kapasitas ruang penyimpanan
  •       Mengetahui jumlah populasi dan kebutuhan di setiap daerah Indonesia.
  •       Pemetaan terhadap produksi ikan nasional secara detail.
  •       Informasi alternatif transportasi yang tersedia

Target Perikanan Nasional Indonesia Dalam Beberapa Tahun Mendatang

Teknologi digital dipastikan mampu menjawab tantangan di masa seperti ini. Platform tersebut bukan cuma mengerti tahap produksi atau menginformasikan jumlah kebutuhan saja. Namun juga bisa menyesuaikan perubahan perilaku keinginan dan kebutuhan di kalangan masyarakat. Letak geografis negara Indonesia akan sangat mendukung pengembangan industri perikanan.

Memberi kesempatan kepada nelayan untuk mengoptimalkan penggarapan budidaya lepas pantai hingga saat ini. Penggunaan teknologi digital yang saling terhubung menjadi target pemerintah untuk meningkatkan kehidupan nelayan. Sehingga pada tahun 2024 diharapkan dapat menggenjot produksi ekspor ikan dan udang sampai dengan 250%.

Contoh Aplikasi yang Dirancang Bagi Nelayan

Beberapa pihak telah mengembangkan aplikasi yang diklaim dapat meningkatkan produktivitas para nelayan dalam menangkap ikan. Salah satunya adalah mFish dan SiPinter yang cukup membantu pekerjaan. Tanpa bantuan teknologi, proses menangkap ikan masih sekedar untung-untungan. Karena nelayan tidak dapat mengetahui mana wilayah yang terdapat ikan, menebak kondisi cuaca, dan navigasi untuk kembali.

Melalui aplikasi, para nelayan tentu dapat berbagi informasi penting tentang cuaca secara umum, tinggi gelombang, arah dan kecepatan angin, penunjuk arah pulang, dan lokasi keberadaan plankton. Selebihnya membantu pengguna melestarikan lingkungan, menentukan harga ikan di pasar, membudidayakan perikanan, serta menjaga keselamatan.  

Aplikasi perikanan akan memanfaatkan big data BMKG. Pengembang juga bekerjasama dengan KKP selaku instansi yang berwenang terhadap masalah laut dan perikanan. Untuk menggunakannya, pengguna harus menginstal aplikasi pada smartphone. Demi mempercepat program ini, pemerintah berjanji akan membagikan bantuan berupa 100 ribu paket smartphone serta pengisi batre bertenaga surya. Para nelayan juga akan didampingi oleh pihak pengembang hingga bisa menggunakannya dengan baik.

Akhir Kata

Teknologi digital memiliki peran penting terhadap sektor perikanan. Implementasi dari berbagai aplikasi inovatif diharapkan dapat mendorong peningkatan hidup para nelayan. Tunggu dan lihat saja bagaimana hasilnya kedepan. Sekian informasi kami.